Pikiran ibarat pisau. Dia adalah alat yang mesti diasah secara berkala
untuk memaksimalkan potensinya. Pikiran bisa berkembang terus-menerus
sepanjang hidup. Pemahaman pun demikian juga, apa yang kita pahami
sebagai sesuatu yang benar mungkin suatu saat tidak terlalu benar.
Sebab, kita telah menemukan pemahaman yang lebih benar. Misalnya,
pemahaman seorang anak tentang segala sesuatu. Ketika dewasa pemahaman
tentang segala sesuatu semestinya juga turut berkembang, kian dewasa,
makin matang.
Namun, kadang ada beberapa pemahaman kita yang masih ketinggalan. Takut
atau jijik terhadap cicak misalnya, boleh jadi itu sejatinya
peninggalan pemahaman kanak-kanak yang masih tertanam di alam bawah
sadar. Untuk mengatasinya, berikut ini ada 12 tips untuk mengembangkan otak (pemahaman) Anda :
1. Lakukan Apa Yang Paling Anda Takuti
Maksudnya, hal yang akan mengubah pikiran Anda lebih cepat dari apa pun
adalah dengan menghadapi ketakutan Anda sendiri. Kalau takut mati
bagaimana? Yah, ya jangan lalu bunuh diri. Ini tentang mengatasi rasa
takut melakukan sesuatu yang wajar.
2. Pahami Diri
Banyak orang mengalami kesulitan untuk memahami dirinya sendiri.
Berdayakan pikiran untuk menganalisis dan berintrospeksi tentang segala
hal yang akan atau sudah Anda lakukan.
3. Berhenti Bicara
Ada kalanya kita mesti diam sejenak, tidak melulu membicarakan orang
atau hal lain di luar diri. Dengan begitu pikiran akan mengarah ke dalam
dan kita bisa mulai mengenal diri sendiri. Berhenti bicara juga
artinya mulai mendengar dan menyimak omongan orang lain. Hal ini bila
dilatih dapat mengembangkan pemahanan kita terhadap orang lain. Orang
lebih membuka diri bila kita biarkan dia menjelaskan tentang dirinya
secara tuntas.
4. Perkuat Kekuatan Yang Sudah Ada
Kadang-kadang kita terlalu fokus untuk berusaha menutupi kelemahan atau
kesalahan kita. Padahal lebih penting untuk berkonsentrasi untuk
memperkuat kelebihan yang kita punya.
5. Nonton Pameran Seni
Anda mungkin tak terlalu menghargai seni ataupun berpartisipasi di
dalamnya. Tapi, sekadar menonton lukisan atau patung dapat membuat Anda
lebih memahami orang lain, yang dalam hal ini menuangkan pemikirannya
dalam karya seni. Meski cuma sekilas tapi kita bisa mengamati dan
mengambil pelajaran dari apa yang terjadi dalam pikiran orang lain.
6. Berikan Sesuatu Tanpa Kepentingan
Menyumbang pembuat perangkat lunak gratisan di internet atau pengemis di
jalan lebih besar dari biasanya. Lakukan hal itu tanpa ada kepentingan
apa-apa, walau itu berharap pahala sekalipun. Anda akan mengajari
pikiran supaya ikhlas, terbebas dari gagasan materialisme atau gagasan
bahwa memberi itu harus berharap ada yang kembali.
7. Baca Buku Penulis Yang Dibenci
Membaca buku yang ditulis oleh penulis yang tidak disukai membuka
kesempatan untuk menguji pengendalian pikiran kita sendiri. Ini
memungkinkan kita melihat sisi lain, pemikiran yang mungkin kontras atau
bertolak belakang dengan kita. Tiap orang semestinya punya sisi
positif. Cobalah cari dari si penulis.
8. Ada Harapan dan Tujuan
Jika orang bekerja untuk mencapai tujuan tapi tanpa harapan, dia tak
akan peduli dengan hasil pekerjaannya. Bila orang sudah tak peduli
dengan hasil, maka dia tak bisa diharapkan.
9. Bersyukur
Tak semua hal dari apa yang kita cintai dan miliki adalah lantaran hasil
pengharapan atau upaya sendiri. Bahkan, mungkin sebagian datang begitu
saja. Maka, luangkan waktu setiap hari untuk bersyukur atas hal-hal
baik yang kita punya dalam hidup.
10. Lakukan Hal Yang Baik Diam-diam
Manusia cenderung ingin dipuji dan karenanya kita biasanya memberitahu
orang lain tentang perbuatan baik kita, tapi menyembunyikan yang tidak
terlalu baik. Cobalah sesekali berbuat atas dasar kepedulian saja, tidak
lebih, dan jangan beritahu teman, pacar, maupun keluarga.
11. Berbagi Keterampilan
Kadang orang yang paling terampil atau ahli dalam suatu bidang adalah
yang paling pelit berbagi. Padahal, ketika berbagi pengetahuan atau
ketrampilan, Anda tak hanya menjadi punya kekuatan untuk membantu orang
lain, tapi juga otomatis meningkatkan keterampilan sendiri. Sebab, dari
berbagi itu biasanya timbul pertanyan dan mengarah pada munculnya
pemahaman yang mungkin belum kita punya sebelumnya.
12. Memaafkan
Kadang perilaku kita tak mencerminkan pemikiran atau bahkan karakter
kita sendiri. Istilahnya khilaf atau sedang stres. Cobalah terus
mengingatkan diri sendiri bahwa ketika orang lain bertingkah
menyebalkan, mungkin dia juga sedang stres. Tapi kalau terus-terusan
mungkin orang itu butuh bantuan psikolog atau psikiater.
Sumber : http://rendyanggara.wordpress.com/2010/11/28/25-tips-mengembangkan-otak/
0 komentar:
Posting Komentar